Pompeii - Sejarah Sodom dan Gomorrah yang berulang
Pompeii adalah sebuah kota zaman Romawi kuno yang telah menjadi puing dekat kota Napoli dan sekarang berada di wilayah Campania, Italia. Pompeii hancur oleh letusan gunung Vesuvius pada 79 M. Debu letusan gunung Vesuvius menimbun kota Pompeii dengan segala isinya sedalam beberapa kaki menyebabkan kota ini hilang selama 1.600 tahun sebelum ditemukan kembali dengan tidak sengaja. Semenjak itu penggalian kembali kota ini memberikan pemandangan yang luar biasa mengenai kehidupan sebuah kota di puncak kejayaan Kekaisaran Romawi. Saat ini kota Pompeii merupakan salah satu dari Kawasan Warisan Dunia UNESCO.
Pemusnahan Pompeii dari muka bumi oleh bencana yang demikian dasyat ini tentunya bukan tanpa maksud. Catatan sejarah menunjukkan bahwa kota tersebut ternyata merupakan pusat kemaksiatan dan kemungkaran. Kota tersebut dipenuhi oleh meningkatnya jumlah lokasi perzinaan, jumlah rumah-rumah pelacuran tidak dapat ditentukan disebabkan terlalu banyak. Organ-organ kemaluan lelaki dengan ukurannya yang asli digantung di pintu tempat-tempat pelacuran tersebut. Menurut tradisi ini, yang berakar pada kepercayaan Mithraic, organ-organ seksual dan hubungan seksual sepatutnya tidaklah tabu dan dilakukan di tempat tersembunyi, akan tetapi hendaknya dipertontonkan secara terbuka.
Lava gunung Vesuvius menghapuskan keseluruhan kota tersebut dari peta bumi dalam waktu sekejap. Yang paling menarik dari peristiwa ini adalah tak seorang pun mampu meloloskan diri dari keganasan letusan Vesuvius.Para penduduk yang ada di kota tersebut tidak mengetahui terjadinya bencana yang sangat sekejap tersebut, wajah mereka terlihat berseri-seri. Jasad dari satu keluarga yang sedang asyik menyantap makanan terawetkan pada detik tersebut. Banyak sekali pasangan-pasangan yang tubuhnya terawetkan berada pada posisi sedang melakukan persetubuhan.
Yang paling mengejutkan adalah terdapat sejumlah pasangan yang berkelamin sama, dengan kata lain mereka melakukan hubungan seks sesama jenis (homoseks). Ada pula pasangan-pasangan lelaki dan wanita yang masih bawah umur. Hasil penggalian fosil juga menemukan sejumlah mayat yang terawetkan dengan raut muka yang masih utuh. Secara umum, raut-raut muka mereka menunjukkan ekspresi terkejut, seolah bencana yang terjadi datang secara tiba-tiba.
Aspek ini menunjukkan bahwa penghancuran Pompeii mirip dengan peristiwa-peristiwa adzab yang dikisahkan dalam Alqur'an maupun bible tentang penghancuran peradaban kaum Nabi Luth/loth yaitu Kaum Sodom dan Gomorah.Masyarakat Sadum atau Sodom adalah masyarakat yang rendah tingkat moralnya, rusak mentalnya, tidak mempunyai pegangan agama atau nilai kemanusiaan yang beradab. Kemaksiatan dan kemungkaran merajalela dalam pergaulan hidup mereka. Pencurian dan perampasan harta milik orang lain merupakan kejadian hari-hari di mana yang kuat berkuasa, sedang yang lemah menjadi korban penindasan dan perlakuan sewenang-wenang. Maksiat yang paling menonjol yang menjadi ciri khas dan budaya hidup mereka adalah perbuatan homoseks di kalangan lelakinya dan lesbian di kalangan wanitanya.
Seorang pendatang yang masuk ke Sodom tidak akan selamat dari gangguan mereka. Jika ia membawa barang-barang yang berharga, barangnya akan dirampas. Bila ia melawan atau menolak menyerahkannya maka nyawanya tidak akan selamat. Akan tetapi jika pendatang itu seorang lelaki yang bermuka tampan dan berparas elok, maka ia akan menjadi rebutan mereka dan akan menjadi korban perbuatan keji lelakinya. Sebaliknya bila si pendatang itu seorang perempuan muda maka dia menjadi mangsa bagi pihak wanitanya pula.
Cuba dihayati bersama lagu dan liriknya yang penuh nasihat ini..
Gegar Gunung Gemora -Wings
Sememangnya aku tak mengerti
Awalnya tiadaku menyangka
Gayamu
Cara-cara mana telah kau guna
Hilang jalan pintunya mana
Carilah semula
*
Jalan kau ikut salah
itukan jalan sehala
Awas-awas bahaya
ingat pada kutukan/musibah
Kau ada sifat yang sempurna
Tapi akal tidak berguna
Kau lupa musibahnya/balasannya
Diberi satu tanda tapi engkau tak percaya
Diturunkan musibah kau kata petaka cuma
Gegar gunung gemura bukanlah satu cereka
Dunia gelap gelita kutukan diterima
(ulang dari *)
Tak mungkin diterima ini satu gejala
Dunia gelap gelita kutukan diterima
Dulu lagi dah jadi mudah kita terlupa
Gegar gunung gemura bukanlah satu cereka
Download Gegar Gunung Gemora
No comments:
Post a Comment